Desa Babajurang Kampung Domba di Kecamatan Jatitujuh yang Unik dan Berdaya Saing
810
Desa Babajurang, yang terletak di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, dikenal luas dengan julukan "Kampung Domba." Julukan ini bukan tanpa alasan, karena desa ini memiliki populasi domba yang hampir menyamai jumlah penduduknya. Kekhasan ini menjadikan Desa Babajurang sebagai salah satu ikon peternakan domba di wilayah Majalengka dan sekitarnya. Keunikan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga sumber utama penghidupan bagi masyarakat desa.
Peternakan domba di Desa Babajurang telah menjadi tradisi turun-temurun. Mayoritas penduduk desa menggantungkan hidupnya pada sektor peternakan, terutama domba. Berkat lahan yang subur, pakan alami yang melimpah, dan pengetahuan peternakan yang diwariskan dari generasi ke generasi, Desa Babajurang berkembang menjadi salah satu sentra peternakan domba terbaik di Kecamatan Jatitujuh.
Keunikan lain dari desa ini adalah jumlah populasi dombanya yang disebut-sebut hampir setara dengan jumlah penduduk desa. Dengan jumlah penduduk sekitar 1.000 jiwa, diperkirakan jumlah domba yang dipelihara warga juga mencapai angka yang sama. Hal ini membuat Desa Babajurang mendapatkan perhatian luas, baik dari dalam maupun luar wilayah Majalengka.
Hampir setiap rumah di Desa Babajurang memiliki kandang domba. Peternakan domba tidak hanya menjadi pekerjaan utama, tetapi juga bagian dari gaya hidup masyarakat desa. Domba di desa ini dipelihara dengan metode tradisional yang dikombinasikan dengan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas ternak.
Sebagian besar domba yang dipelihara adalah jenis domba lokal unggulan yang dikenal dengan kualitas daging dan bulunya. Selain dijual untuk kebutuhan konsumsi lokal, domba dari Desa Babajurang juga sering menjadi pilihan untuk berbagai acara adat, keagamaan, serta keperluan komersial, seperti pengadaan ternak untuk pasar besar di luar daerah.
Julukan "Kampung Domba" tidak hanya menjadi identitas, tetapi juga penggerak ekonomi utama bagi Desa Babajurang. Berikut beberapa kontribusi domba terhadap perekonomian desa:
Sumber Penghasilan Utama Mayoritas penduduk menjadikan domba sebagai mata pencaharian utama. Penjualan domba untuk kebutuhan lokal maupun antar daerah memberikan pendapatan yang stabil bagi masyarakat.
Diversifikasi Produk Olahan Selain domba hidup, beberapa warga telah mengembangkan produk olahan seperti daging domba segar, abon domba, hingga kerajinan dari kulit domba. Produk-produk ini mulai dipasarkan ke luar desa, bahkan ke pasar regional.
Peluang Wisata Edukasi Dengan julukan "Kampung Domba," Desa Babajurang mulai dikenal sebagai tujuan wisata edukasi peternakan. Wisatawan dapat belajar tentang cara beternak domba, mulai dari perawatan, pemilihan bibit unggul, hingga pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk organik.
Lapangan Kerja Baru Peternakan domba menciptakan banyak lapangan kerja baru, mulai dari pengelolaan kandang, pengolahan pakan, hingga pemasaran produk domba. Hal ini membantu mengurangi tingkat pengangguran di desa.
Tantangan dan Upaya Pengembangan
Meski memiliki potensi besar, Desa Babajurang juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan julukan sebagai Kampung Domba. Beberapa tantangan tersebut meliputi:
Peningkatan Kualitas Domba Permintaan pasar yang terus meningkat membutuhkan domba dengan kualitas terbaik. Oleh karena itu, pemerintah desa bekerja sama dengan peternak untuk memberikan pelatihan tentang pemilihan bibit unggul, perawatan kesehatan domba, dan manajemen pakan yang lebih baik.
Pengelolaan Limbah Ternak Dengan populasi domba yang tinggi, pengelolaan limbah ternak menjadi tantangan tersendiri. Namun, Desa Babajurang mulai mengembangkan pengolahan limbah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk pertanian, sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Diversifikasi Usaha Untuk meningkatkan nilai tambah, Desa Babajurang terus mendorong diversifikasi usaha, seperti pengolahan daging domba menjadi produk olahan atau mengembangkan wisata edukasi domba untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Pemanfaatan Teknologi Digital Dalam upaya memperluas pasar, desa ini juga sedang memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Platform online mulai digunakan untuk mempromosikan domba dan produk olahan Desa Babajurang ke pasar yang lebih luas.
Kepala Desa Babajurang, Ahmad Basar, mengungkapkan bahwa Kampung Domba adalah aset besar yang harus dijaga dan dikembangkan. Beliau berharap desa ini dapat menjadi contoh sukses dalam pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal. Dengan dukungan masyarakat, pemerintah, dan teknologi, Desa Babajurang dapat terus maju dan memberikan manfaat lebih besar bagi warganya.
"Kami ingin Desa Babajurang dikenal tidak hanya sebagai Kampung Domba, tetapi juga sebagai desa yang berhasil memberdayakan masyarakatnya melalui peternakan berkelanjutan," ujar Ahmad Basa
Desa Babajurang, dengan julukan "Kampung Domba," adalah contoh nyata bagaimana sebuah desa dapat memanfaatkan potensi lokal untuk menciptakan identitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan populasi domba yang unik, tradisi peternakan yang kuat, serta semangat inovasi, desa ini tidak hanya menjadi kebanggaan Kecamatan Jatitujuh, tetapi juga inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.